Sinyal pengatur lalu lintas sesungguhnya sudah muncul sebelum orang mengenal mobil. Contohnya, sinyal yang terpasang di luar gedung Parlemen Inggris pada tahun 1868. Sinyal ini(dan beberapa variasi Amerika di masa itu) memiliki dua lengan semafor,seperti sinyal kereta api, yang bertindak sebagai penghalang fisik terhadap lalulintas yang akan melewatinya.
Perangkat versi Inggris dirancang untuk mengendalikan arus pejalan kaki, dan beberapa tambahan diperlukan agar dapat berfungsi pada malam hari. Cara paling mudah adalah mengambil contoh dari system yang telah digunakan untuk sinyal kereta api-lampu gas merah dan hijau akan member tanda kapan orang boleh lewat(hijau) atau harus berhenti(merah). Prototip Inggris ini tidak begitu sukses – lampunya terbakar tidak lama setelah diperkenalkan, menewaskan seorang polisi London.
Orang-orang memiliki perbedaan pendapat mengenai di mana sinyal lalu lintas modern pertama yang dirancang untuk mengendalikan lalu lintas kendaraan bermotor digunakan. Walaupun Salt Lake City dan St. Paul mengaku sebagai yang pertama, sinyal hijau-merah yang dipasang di Euclid Avenue di Cleveland, Ohio, pada tahun 1914 diakui secara umum sebagai yang pertama.
Walaupun warna-warni lampu lalu lintas secara sembarang ditiru dari sinyal kereta api, konfigurasi yang sekarang diterapkan secara konsisten demi pertimbangan keselamatan. Sampai tahun 1950-an, banyak lampu lalu lintas, terutama dipersimpangan perkotaan yang sibuk, dipasang horizontal, bukan vertical. Rancangan vertikal yang sekarang, dengan lampu merah paling atas dimaksudkan untuk memudahkan penderita buta warna. Menurut Eugene W.Robbins, ketua Texas Good Roads/Tranportation Association, merah dalam lalu lintas memiliki sedikit warna orange sedangkan hijau memiliki sedikit warna biru supaya lebih mudah lagi dibedakan oleh penderita buta warna.
Yuuppzz...semoga apa-apa saja yang saya tuliskan di atas bermanfaat bagi pembaca [kalo ada yang mbaca sih..hhe]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar